Hai Ayah
Sudah lama kita tidak bertegur sapa
Sudah lama juga kita saling bercerita
Kira-kira sudah berapa lama ya?
Mungkinkah ada sepuluh tahun lebih?
Rasanya seperti baru kemarin
Rasanya rumah ini tak lengkap tanpa kehadiranmu
Iya benar..Sudah sepuluh tahun bahkan lebih dari itu
Setiap kali aku ingat, rasanya airmataku tak bisa ku tahan
Dulu Ayah sering menceritakan cerita dongeng
Cerita dongeng sebelum aku tertidur lelap
Cerita yang membuat aku mempunyai harapan
Kisah pengantar tidur yang tidak pernah gagal membuatku tersenyum
Namun kini ketika aku beranjak dewasa
Kini anakmu sudah tumbuh besar
Hahaha..ya tumbuh besar seperti yang bisa Ayah bayangkan
Benar Ayah kata mereka, aku terlalu besar
Aku terlalu besar sampai-sampai aku bisa menghancurkan rumah
Aku terlalu besar sehingga aku terlihat tidak menarik
Aku terlalu besar sampai-sampai mereka berpikir bahwa aku tak berotak
Aku terlalu besar sampai-sampai tak ada suatu hal yang cocok bagiku
Aku pikir dulu seekor bebek buruk rupa pasti akan menjadi angsa yang rupawan
Namun kenyataan yang aku alami berbeda, berlawanan
Aku pikir setiap gadis miskin akan bertemu seorang pangeran rupawan
Namun kenyatannya bagi lawan jenisku, aku tidak begitu menawan
Ayah..
Kenyataan hidupku tidak seindah cerita dongeng
Aku ingin tertidur saja sehingga tak perlu berkeluh kesah
Aku ingin terlelap dalam mimpi karena tak perlu bersusah minta tolong
Aku teringat akan perkataan Ayah
Setiap orang adalah emas
Tapi tidak untukku
Bahkan untuk menjadi kuat seperti besipun aku tak layak
Apa Ayah tahu banyak perkataan mereka yang mendefinisikan aku?
Apa Ayah tahu bahwa aku tidak menyukai ucapan mereka?
Apa Ayah tahu bahwa aku saat ini hanya ingin didekapanmu?
Supaya aku bisa dengan mudah melepaskan tangis ku dengan leluasa
Aku hanya ingin Ayah tahu bahwa aku sudah berusaha
Aku hanya ingin Ayah tahu bahwa aku ingin lebih dari ini
Aku ingin bercerita terus menerus kepada Ayah tentang hari ini
Tapi waktu ku hanya sebentar, karena kenyataan memaksa aku untuk berusaha
Aku ingin kelak ketika aku menyapa Ayah dengan wajah gembira
Aku ingin menjadi kuat seperti Ayah
Aku yakin dan percaya bahwa saatku akan tiba
Dan apabila saat itu datang akan kuceritakan kepada dunia tentangmu, Ayah.
Sudah lama kita tidak bertegur sapa
Sudah lama juga kita saling bercerita
Kira-kira sudah berapa lama ya?
Mungkinkah ada sepuluh tahun lebih?
Rasanya seperti baru kemarin
Rasanya rumah ini tak lengkap tanpa kehadiranmu
Iya benar..Sudah sepuluh tahun bahkan lebih dari itu
Setiap kali aku ingat, rasanya airmataku tak bisa ku tahan
Dulu Ayah sering menceritakan cerita dongeng
Cerita dongeng sebelum aku tertidur lelap
Cerita yang membuat aku mempunyai harapan
Kisah pengantar tidur yang tidak pernah gagal membuatku tersenyum
Namun kini ketika aku beranjak dewasa
Kini anakmu sudah tumbuh besar
Hahaha..ya tumbuh besar seperti yang bisa Ayah bayangkan
Benar Ayah kata mereka, aku terlalu besar
Aku terlalu besar sampai-sampai aku bisa menghancurkan rumah
Aku terlalu besar sehingga aku terlihat tidak menarik
Aku terlalu besar sampai-sampai mereka berpikir bahwa aku tak berotak
Aku terlalu besar sampai-sampai tak ada suatu hal yang cocok bagiku
Aku pikir dulu seekor bebek buruk rupa pasti akan menjadi angsa yang rupawan
Namun kenyataan yang aku alami berbeda, berlawanan
Aku pikir setiap gadis miskin akan bertemu seorang pangeran rupawan
Namun kenyatannya bagi lawan jenisku, aku tidak begitu menawan
Ayah..
Kenyataan hidupku tidak seindah cerita dongeng
Aku ingin tertidur saja sehingga tak perlu berkeluh kesah
Aku ingin terlelap dalam mimpi karena tak perlu bersusah minta tolong
Aku teringat akan perkataan Ayah
Setiap orang adalah emas
Tapi tidak untukku
Bahkan untuk menjadi kuat seperti besipun aku tak layak
Aku
lelah berjalan
Aku
lelah berusaha
Aku
lelah mendengar cemooh mereka
Aku sudah sampai pada batas kemampuan
Banyak
cara mereka pakai untuk memuji diriku
Dan
disaat bersamaan mereka pakai juga untuk menjatuhkan ku
Banyak
cara aku pakai untuk tetap kembali berdiri
Dan
disaat bersamaan aku terjatuh kembali
Apa Ayah tahu banyak perkataan mereka yang mendefinisikan aku?
Apa Ayah tahu bahwa aku tidak menyukai ucapan mereka?
Apa Ayah tahu bahwa aku saat ini hanya ingin didekapanmu?
Supaya aku bisa dengan mudah melepaskan tangis ku dengan leluasa
Aku hanya ingin Ayah tahu bahwa aku sudah berusaha
Aku hanya ingin Ayah tahu bahwa aku ingin lebih dari ini
Aku ingin bercerita terus menerus kepada Ayah tentang hari ini
Tapi waktu ku hanya sebentar, karena kenyataan memaksa aku untuk berusaha
Aku ingin kelak ketika aku menyapa Ayah dengan wajah gembira
Aku ingin menjadi kuat seperti Ayah
Aku yakin dan percaya bahwa saatku akan tiba
Dan apabila saat itu datang akan kuceritakan kepada dunia tentangmu, Ayah.