Skip to main content

Sharing is caring

 

 ~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*

 Hai kali ini saya mau share pengalaman blogging saya. Saya sudah menulis blog selama kurang lebih 10 tahun. Bisa dibilang sejak saya duduk di bangku SMP. Sejak saat itu saya sering berganti style menulis dan pada akhirnya saya menemukan style yang paling cocok untuk saya. Saya menulis dengan puisi, dan saya kumpulkan semua cerita puisi tersebut dari sekitar saya. Pada percobaan pertama saya dengar mengenai masalah yang dialami oleh teman saya, mengenai isu yang sedang terjadi dan pada akhirnya saya mendapatkan sebuah ide untuk puisi saya. Saya merasa kesulitan untuk mendapatkan cerita dari orang-orang jadi saya coba untuk membaca buku, menonton film, bahkan mendengarkan lagu. Dengan cara seperti itu saya bisa terus aktif mendapatkan ide untuk blog. Setiap orang memiliki selera, dan kegemarannya masing-masing tapi saya yakin ada seseorang yang memiliki pandangan seperti saya.




Saat pertama kali mencari ide, saya gugup, khawatir dan takut kalau-kalau orang akan menganggap saya menyedihkan karena saya memakai point of view atau kata ganti orang ketiga dalam setiap puisi. Yup! saya tidak bisa menghindari komentar orang mengenai tulisan blog saya akan sia-sia, tidak menghasilkan uang , ketenaran atau keuntungan apapun kepada saya. Meskipun demikian saya tetap menulis blog tentang cerita orang-orang.
Saya merasa kesulitan untuk bergabung dengan komunitas blog karena gaya menulis saya (bahkan sampai saat ini saat tidak terlibat dalam komunitas blog manapun) dan saat ini saya memisahkan blog saya untuk kategori tertentu (saya memiliki blog lain untuk membahas traveling, dan khusus blog ini untuk membahas cerita).
Setelah 8 tahun menulis blog tentang cerita orang-orang, saya mendapat pesan negatif dan positif. Pesan negatif yang saya dapat waktu itu adalah ketika saya menulis tentang hal menyedihkan dan memilukan, dan pesan positifnya adalah pembaca saya berpendapat bahwa tulisan saya ketika mereka baca seolah-seolah merekalah yang mengalami hal tersebut. Dan saya merasa seolah saya pada akhirnya menemukan seseorang yang memahami pandangan saya.






Dan November 2019 nanti, blog saya akan berulang tahun yang ke-10, dan saya ingin berterimakasih kepada orang-orang yang telah membaca blog saya, kepada mereka yang merasa berterimakasih juga atas hadirnya blog saya ini saya sangat menghargai nya! Saya tidak dapat terus menulis tanpa kalian! Saya juga ingin berterimakasih kepada orang-orang yang telah berbaik hati berbagi cerita kepada saya, yang mengizinkan saya menulis dan mempublikasikan ceritanya.
Tapi apapun pendapat kalian atau perkataan kalian mengenai blog saya, saya akan tetap “Bangga Menjadi Narablog pada Era Digital. Saya bisa berbagi ke seluruh penjuru dunia dengan kemampuan Bahasa Inggris saya yang masih standar, dengan Bahasa Ibu (Bahasa Indonesia) mengenai cerita yang terjadi di sekitar kita.

Karena berbagi cerita tentang banyak hal, saya juga jadi belajar hal-hal baru, saya belajar bagaimana hidup dengan baik, hidup beriringan dengan oranglain, dan saya juga belajar bahwa saya harus meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris saya juga (>,<)''!
 Karena berbagi banyak cerita saya jadi tahu bahwa setiap orang memiliki permasalahan dan kesulitan masing-masing dan saya tahu banyak di antara kita yang menyembunyikannya suppaya kita bisa menjalani hidup sebagaimana mestinya.



Pada 12 Januari 2019 lalu, teman saya mengatakan bahwa cara saya menulis blog dapat membantu banyak orang dan merupakan hal yang amat bagus, juga dia sarankan untuk meng-improve blog saya ke level berikutnya supaya dapat lebih mduah diakses dan lebih terpercaya. Dan menurut saya itu adalah ide yang sangat bagus, tapi saya akan menabung uang, waktu dan ide terlebih dahulu.Saya berharap di tahun 2019, saya bisa mendapat tanggapan positif dari blog saya, dan saya juga menerima siapa saja yang mau membagikan ceritanya kepada saya. Di tahun 2019 ini saya harap blog saya bisa membawa sukacita untuk kita semua.



Tertanda,

Fraulein14


semua foto didapat dari google

Check it out

The End

This situation (re: pandemic) makes me realize abut that quote Life isn't fair, and whether I'm ready or not I have to adjust myself Even for the last 19months, I doubt my faith in God I keep questioning Him for detailed reasons about everything that happened I wonder why my prayers haven't been answered even till the day I get up and write this thing I wonder why people never appreciate and notice me no matter how hard I try to compare to 'that people' I wonder why wise quotes keep saying about miracles and good news every morning when I see nothing changed except the way I see my life.. Yeah the way I see life..different I used to believe in dreams and goals, but my dreams and goals got cut off by the reality I used to believe that someday I'll be loved and I'll find love, but I got rejected and humiliated many times I used to believe I deserve chances, but I got none - I got kicked out because they only took me for granted People shared their pain with a ...

Pembuktian

Langit tak perlu berkoar-koar untuk membuktikan bahwa dirinya tinggi Hanya gedung sajalah yang perlu membuktikan bahwa dirinya tinggi Gedung itu berkoar-koar melalui manusia-manusia yang saling bertukar kata Gedung itu bahkan tidak menyadari bahwa dia akan dibanding dengan sesamanya Semakin ia bisa menyentuh langit, semakin banggalah dirinya Namun langit hanya tetap akan diam, dan memaklumi Langit tidak perlu berkoar-koar membuktikan dirinya tinggi Karena hujan akan turun untuk membuktikan Langit hanya perlu diam Orang-orang banyak berkoar-koar dengan percaya diri bahwa bumi itu besar tapi  mereka tidak tahu bahwa Jupiter jauh lebih besar tapi Jupiter tidak perlu berkoar-koar membuktikan dirinya besar Bahkan Jupiter pun sadar bahwa kelak akan ada yang lebih besar dibanding dirinya Peneliti pun membuktikan bahwa ada yang lebih besar dari Jupiter, OGLE-2016-BLG-1190Lb Mereka menyebutnya Exoplanet Laut tak perlu berkoar-koar untuk membuktikan bahwa dirinya l...

Cinderella

When I was young, girls at my age shared the same dreams of becoming a Princess Most of them said that they'd love to be Cinderella Well, I'm sure people on earth know the story of Cinderella A girl, A shoe, A Prince and also A magic. Every girls sure envy her, Cinderella But not every girls want to go through the same pain that Cinderella had once Step mother, step sisters, even being treated unfairly and don't forget that she has no chance to tell her father all the pains We all know that in fairy tale every Princess will have their happily ever after, but it will hard to find that in our real world It's even harder to be Cinderella in our life, seems like 1 in Million will turn out becoming Cinderella Ah, I wish that I could be Cinderella too I wish to spend the life like fairy tale Princesses have having a good palace, meet such a handsome Prince even having a magical time with love of my life What a good life..too good to be true Isn't ...