Sudah hampir 10 tahun aku hidup tanpa orang yang aku cinta
Orang itu pergi sejak Engkau panggil untuk selamanya
Sudah hampir 3 tahun aku terdampar, melalang buana di kota asing ini
Jauh dari dekapan Ibuku, jauh dari sendagurau saudariku
Sudah hampir 9 tahun aku berpisah dengan cinta yang pertama kukenal
Cinta yang kuyakini adalah sumbu penyemangatku
Cinta yang dulu pernah terasa manis
Semua kenangan manis itu tidak akan pernah terulang ..
TAPI MENAGAPA PENGKHIANAT DAN MUSUH KU MASIH TERUS BERULANG?
Sudah hampir 21 tahun aku bernafas di dunia ini
mengecap rasa pahit, manis nya kehidupan
mencoba menemukan kembali kenangan manis itu
mencoba merajut sebuah harapan
tapi kenapa?
MENGAPA?!
Para pengkhianat itu pernah menjadi temanku
aku tak mau memanggil mereka 'sahabat', karena sahabat ku hanya Engkau!
aku pun tak sudi memanggil mereka 'teman' mengingat semua yang terjadi!
Para pengkhianat itu hanya ingin ilmu yang kumiliki dengan memanfaatkan kepolosanku
aku polos? HAHAHA mungkin mereka hanya menilai dari sisi luar
Para pengkhianat itu hanya akan datang padaku saat mereka susah dengan muka manis
tapi saat badai mereka berlalu, mereka PERGI!
Saat badai datang kepadaku, DIMANA MEREKA?
Ya.. karena itu aku mengatakan pada Mu PENGKHIANAT itu temanku, ya tapi itu dulu
Mungkin saat musuh-musuhku melihat ku, mereka akan tertawa bahagia
ya tentu saja para pengkhianat itu dan musuhku akan tertawa bahagia..
Lihatlah betapa bahagia para PENGKHIANAT itu sejak meninggalkan ku seperti SAMPAH
melupakan airmata dan beban yang pernah mereka tuang, melupaan senda gurau dulu bersama
berpaling, menjauh dan hanya bisa berkata "JADI ITU SALAHKU?", "KAMU KIRA ENAK DICUEKIN?", "OH", "WAH SAYA TIDAK TAU HAL INI" dengan muka rupawan mereka
Kini aku membaringkan badanku di atas rumput, mendengar bisikan angin
Airmata ku telah mengering, bibirku tak pandai lagi untuk membela diriku di depan para pengkhianat dan musuh ku..
Hendak kemana aku harus bercerita?
Entah gerangan siapa yang mau mendengar keluh kesahku?
Entah gerangan siapa yang mau berbagi beban ini dengan ku?
banyak gundah, emosi, sakit dan pedih berkecamuk jadi satu dalam pikiranku..
bibirku tak bisa berucap, namun airmata yang telah mengering ini masih tetap terus mengalir
Akan percuma bila ku ceritakan pada mereka diluar kisah pedih ini, karena apalah aku sehingga dapat membuat mereka percaya dibandingkan dengan para pengkhianat dan musuhku?
Sudah 8 tahun aku terus mencoba merajut kisah persahabatan ku, namun akan terus dan selalu berakhir bersama para pengkhianat itu
Sudah 8 tahun aku terus mendengarkan hal yang sama terucap oleh musuhku
Tidak kah Engkau bosan mendengar hal itu?
aku bosan, aku lelah
aku hanya punya dua tangan untuk menutup telinga ku tapi tidak cukup untuk menutup mataku sehingga tak perlu ku pandangi mereka
Apakah harus setiap kejadian yang terjadi yang menyangkut oranglain ku sampaikan?
penglihatan-penglihatan itu..
percuma..cacian dan makian lah yang aku dapat dari penuturan ku tentang pesan Mu itu
kata-kata hujat dan menampak raut jijik melihatku saat aku kembali seperti semula
inilah aku dengan perjalanan hidupku dengan para pengkhianat itu sebagai teman yang akan terus memakai topeng dan memakan hati,
juga dengan musuh-musuhku yang berperan sedemikian rupa.
aku hanya punya Engkau, temani aku untuk dapat menapaki langkah berikutnya
temani aku untuk tetap percaya diluar sana kelak, akan ada teman seperti Engkau bukan seperti para pengkhianat itu.
Comments