Tiga tahun sudah rasa sakit itu pergi
Tapi entah mengapa sepertinya rasa sakit itu tidak pernah pergi dari hidupku
Meski sudah aku jauh menapaki kisah kehidupan ku yang baru
Rasa sakit itu kembali menghantui..
Entah mengapa aku selalu menjadi korban atas tipu daya dunia ini
Korban atas manisnya janji-janji dan kata-kata
Apakah aku selugu itu sehingga mudah terjatuh?
Apakah aku sebodoh itu sehingga mudah untuk disakiti?
Tuhan.. tiga tahun sudah sejak kesalahan itu terjadi
Aku berusaha naik dari lubang keterpurukan untuk menikmati matahari dan siraman bulan
Aku berusaha membagi cinta yang dulu serpihan demi serpihan aku satukan
Sulit menyatukan serpihan itu, tapi aku sadar masih akan ada cinta yang aku temui..
Serpihan itu kembali menyatu meski rapuh namun kututupi dengan hangatnya cinta dari Mu
Aku tidak berubah..ya tidak..aku masih sama seperti tiga tahun yang lalu
Aku masih bisa berbagi cinta, tertawa, bersenda gurau tapi aku belum menemukan yang sesuai untuk menutupi luka ini..
Kembali ku lalui hidupku dengan tetap ku jaga rapuhnya serpihan ku..
Tetapi sayang, aku jatuh pada lubang yang sama
Serpihan itu kembali hancur, berhamburan atau mungkin terbang diantara awan diatas sana
Tak pantas kah aku menikmati happy ending seperti mereka?
Tak pantas kah aku diperjuangkan? atau mungkin untuk dipertahankan?
Tak pantas kah aku menikmati cinta yang telah aku bagikan?
Mengapa kata-kata makian itu kembali aku dengar di telinga? bahkan dalam mimpi aku lihat mereka tertawa
Aku melihat mereka kembali tertawa puas melontarkan makian itu
Masih jelas diingatan ku kata-kata
Apa mungkin hidupku ditakdirkan untuk membagi cinta tanpa dicintai?
Apa mungkin hidupku ditakdirkan untuk selalu dihina oleh mereka yang aku sayangi?
Apa mungkin dihidupku takkan ada oranglain yang menyayangi ku selain Ayah dan Ibu ku?
Apa keterpurukkan ini disengaja untuk menghilangkan aku dari dunia ini?
Mereka terlalu mudah mengucapkan janji manis
Mereka terlalu mudah mengmbar cinta palsu hanya dibibir
Mereka terlalu mudah.. ya hidup mereka terlalu mudah untuk mempengaruhi aku
Apalah arti sebuah kejujuran bila kebohongan itu lebih terasa manis?
Apalah arti sebuha perjuangan bila akhirnya hanya di caci?
Apalah artinya ungkapan cinta dan sayang bila hanya untuk permainan kata dan hati?
Tak mudah Tuhan..sungguh.. hati ku yang rapuh selama tiga tahun ini kembali hancur
Hati ku yang rapuh yang sudah aku jaga dan ku satukan kembali sudah diinjak
Tapi Tuhan.. aku tak punya kuasa membalas sakit hatiku
Aku tak punya kekuatan untuk menghancurkan mereka
sekutu ku terlalu kuat Tuhan..bahkan terlalu banyak
Kemana aku harus berlidung Tuhan?
Dimana aku bisa bebas menjerit meminta tolong?
Berapa lama lagi waktu yang aku keluarkan untuk kembali menyatukan serpihan itu?
Bila aku boleh jujur.. aku tidak ikhlas Tuhan
bahkan aku tidak rela melihat hidup mereka bahagia
Aku tidak bisa menerima aku terjatuh ke lubang yang sama
Dari sebuah janji manis menjadi sebuah caci maki
Dari cinta yang aku dambakan jadi sebuah penolakan dan penghinaan
Tuhan.. bilamana tiba waktu ku untuk berbahagia tolong biarkan aku masih bisa berdiri
Bilamana tiba waktu ku untuk menikmati cinta yang tulus tolong biarkan cinta itu tetap menjadi cinta
Bilamana tiba seseorang yang tepat..aku berharap dia kembali membawa serpihan hati ku yang hancur dan menjaganya
Bilamana tiba waktunya aku untuk berbahagia kiranya Tuhan izinkan mereka yang mencaci ku untuk melihatku bahagia bukan luka ku..
Bilamana tiba waktunya aku untuk berbahagiaa kiranya Tuhan selalu melindungi mereka yang menjadi topangan ku saat ini..
Tuhan tiga tahun ini aku sudah membagi cinta dengan berliku dan tajamnya jurang sehingga kembali aku terjatuh
Ampuni aku Tuhan bila aku salah menuntut hak ku untuk memperoleh cinta dari cinta palsu yang mereka beri
Ampuni aku Tuhan bila aku memang pernah menyakiti mereka sebelum mereka menyakiti aku
Tuhan..aku tidak akan lupa untuk berterimakasih..
Karena aku boleh mengecap cinta manis meski itu palsu
boleh merasa untuk pertama kalinya seseorang mengatakan aku dimiliki olehnya
boleh merasakan kecemburuan dari cinta palsu itu
Terima kasih Tuhan, terimakasih cinta yang pernah hadir dan menyakiti ku setelah tiga tahun aku memberanikan diri untuk kembali mencintai.
Biarkan tulisan ini menjadi saksi bisu bahwa aku pernah berani untuk kembali mencintai meski harus menerima cacian kembali
Menjadi saksi bahwa aku berani jujur dengan perasaan ku yang sudah diinjak.
Menjadi saksi bahwa cinta yang aku kenal hanya cinta yang datang untuk membenci dan pergi bukan cinta yang tulus dan menetap.
Menjadi saksi bahwa aku tidak akan pernah mengecap rasanya cinta yang pernah aku beri kepada dia dan mereka yang aku cintai..hanya sebagai pengemis cinta dan karena kasihan.
Tapi entah mengapa sepertinya rasa sakit itu tidak pernah pergi dari hidupku
Meski sudah aku jauh menapaki kisah kehidupan ku yang baru
Rasa sakit itu kembali menghantui..
Entah mengapa aku selalu menjadi korban atas tipu daya dunia ini
Korban atas manisnya janji-janji dan kata-kata
Apakah aku selugu itu sehingga mudah terjatuh?
Apakah aku sebodoh itu sehingga mudah untuk disakiti?
Tuhan.. tiga tahun sudah sejak kesalahan itu terjadi
Aku berusaha naik dari lubang keterpurukan untuk menikmati matahari dan siraman bulan
Aku berusaha membagi cinta yang dulu serpihan demi serpihan aku satukan
Sulit menyatukan serpihan itu, tapi aku sadar masih akan ada cinta yang aku temui..
Serpihan itu kembali menyatu meski rapuh namun kututupi dengan hangatnya cinta dari Mu
Aku tidak berubah..ya tidak..aku masih sama seperti tiga tahun yang lalu
Aku masih bisa berbagi cinta, tertawa, bersenda gurau tapi aku belum menemukan yang sesuai untuk menutupi luka ini..
Kembali ku lalui hidupku dengan tetap ku jaga rapuhnya serpihan ku..
Tetapi sayang, aku jatuh pada lubang yang sama
Serpihan itu kembali hancur, berhamburan atau mungkin terbang diantara awan diatas sana
Tak pantas kah aku menikmati happy ending seperti mereka?
Tak pantas kah aku diperjuangkan? atau mungkin untuk dipertahankan?
Tak pantas kah aku menikmati cinta yang telah aku bagikan?
Mengapa kata-kata makian itu kembali aku dengar di telinga? bahkan dalam mimpi aku lihat mereka tertawa
Aku melihat mereka kembali tertawa puas melontarkan makian itu
Masih jelas diingatan ku kata-kata
KAMU ITU MENJIJIKKAN
TAK PANTAS UNTUK DIKASIHANI
JABLAY
ORANG GILA
EMANG GA WARAS
BATU
OVER REACTED
dengan istilah masa kini mereka menyebutku BAPERAN
Mengapa aku harus kembali jatuh ke dalam keterpurukan yang aku takutkan?Apa mungkin hidupku ditakdirkan untuk membagi cinta tanpa dicintai?
Apa mungkin hidupku ditakdirkan untuk selalu dihina oleh mereka yang aku sayangi?
Apa mungkin dihidupku takkan ada oranglain yang menyayangi ku selain Ayah dan Ibu ku?
Apa keterpurukkan ini disengaja untuk menghilangkan aku dari dunia ini?
Mereka terlalu mudah mengucapkan janji manis
Mereka terlalu mudah mengmbar cinta palsu hanya dibibir
Mereka terlalu mudah.. ya hidup mereka terlalu mudah untuk mempengaruhi aku
Apalah arti sebuah kejujuran bila kebohongan itu lebih terasa manis?
Apalah arti sebuha perjuangan bila akhirnya hanya di caci?
Apalah artinya ungkapan cinta dan sayang bila hanya untuk permainan kata dan hati?
Tak mudah Tuhan..sungguh.. hati ku yang rapuh selama tiga tahun ini kembali hancur
Hati ku yang rapuh yang sudah aku jaga dan ku satukan kembali sudah diinjak
Tapi Tuhan.. aku tak punya kuasa membalas sakit hatiku
Aku tak punya kekuatan untuk menghancurkan mereka
sekutu ku terlalu kuat Tuhan..bahkan terlalu banyak
Kemana aku harus berlidung Tuhan?
Dimana aku bisa bebas menjerit meminta tolong?
Berapa lama lagi waktu yang aku keluarkan untuk kembali menyatukan serpihan itu?
Bila aku boleh jujur.. aku tidak ikhlas Tuhan
bahkan aku tidak rela melihat hidup mereka bahagia
Aku tidak bisa menerima aku terjatuh ke lubang yang sama
Dari sebuah janji manis menjadi sebuah caci maki
Dari cinta yang aku dambakan jadi sebuah penolakan dan penghinaan
Tuhan.. bilamana tiba waktu ku untuk berbahagia tolong biarkan aku masih bisa berdiri
Bilamana tiba waktu ku untuk menikmati cinta yang tulus tolong biarkan cinta itu tetap menjadi cinta
Bilamana tiba seseorang yang tepat..aku berharap dia kembali membawa serpihan hati ku yang hancur dan menjaganya
Bilamana tiba waktunya aku untuk berbahagia kiranya Tuhan izinkan mereka yang mencaci ku untuk melihatku bahagia bukan luka ku..
Bilamana tiba waktunya aku untuk berbahagiaa kiranya Tuhan selalu melindungi mereka yang menjadi topangan ku saat ini..
Tuhan tiga tahun ini aku sudah membagi cinta dengan berliku dan tajamnya jurang sehingga kembali aku terjatuh
Ampuni aku Tuhan bila aku salah menuntut hak ku untuk memperoleh cinta dari cinta palsu yang mereka beri
Ampuni aku Tuhan bila aku memang pernah menyakiti mereka sebelum mereka menyakiti aku
Tuhan..aku tidak akan lupa untuk berterimakasih..
Karena aku boleh mengecap cinta manis meski itu palsu
boleh merasa untuk pertama kalinya seseorang mengatakan aku dimiliki olehnya
boleh merasakan kecemburuan dari cinta palsu itu
Terima kasih Tuhan, terimakasih cinta yang pernah hadir dan menyakiti ku setelah tiga tahun aku memberanikan diri untuk kembali mencintai.
Biarkan tulisan ini menjadi saksi bisu bahwa aku pernah berani untuk kembali mencintai meski harus menerima cacian kembali
Menjadi saksi bahwa aku berani jujur dengan perasaan ku yang sudah diinjak.
Menjadi saksi bahwa cinta yang aku kenal hanya cinta yang datang untuk membenci dan pergi bukan cinta yang tulus dan menetap.
Menjadi saksi bahwa aku tidak akan pernah mengecap rasanya cinta yang pernah aku beri kepada dia dan mereka yang aku cintai..hanya sebagai pengemis cinta dan karena kasihan.
Comments